Beranda | Artikel
Lima Cara Membaca Tasbih, Tahmid, Takbir, Tahlil Setelah Shalat Fardhu - Syaikh Shalih al-Ushoimi
Rabu, 8 Desember 2021

Lima Cara Membaca Tasbih, Tahmid, Takbir, Tahlil Setelah Shalat Fardhu – Syaikh Shalih al-Ushoimi

-ahsanallahu ilaikum-
Tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil. Pembacaan zikir-zikir ini memiliki 5 macam cara.

(1) “Subhanallah walhamdulillah wallahu akbar.” Dibaca sebanyak 10 kali.

(2) “Subhanallah walhamdulillah wallahu akbar walaa ilaaha illallah.” Dibaca sebanyak 25 kali.

(3) “Subhanallah walhamdulillah wallahu akbar.” Dibaca sebanyak 33 kali, tanpa menambahnya menjadi 100 kali.

(4) “Subhanallah walhamdulillah wallahu akbar.” Dibaca sebanyak 33 kali, dan disempurnakan menjadi 100 dengan kalimat, “Allahu akbar.”

(5) “Subhanallah walhamdulillah wallahu akbar.” Dibaca sebanyak 33 kali, dan disempurnakan menjadi 100 dengan kalimat, “laa ilaaha illallahu wahdahu laa syarika lahu lahul mulku, walahul hamdu, wahuwa ‘ala kulli syai’in qodir.”

Itulah cara kelima dari zikir yang dibaca setelah shalat fardhu, Yang terdiri dari tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil.

Zikir-zikir itu memiliki 5 cara pembacaan: Pertama,…

(PERTAMA)
Membaca “Subhanallah walhamdulillah wallahu akbar.” Dibaca sebanyak 10 kali. Berdasarkan hadits yang diriwayatkan para penulis kitab as-Sunan, Dari riwayat Abdullah bin Amr -radhiyallahu ‘anhuma- Bahwa Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:
“Terdapat dua hal, yang tidaklah dibaca oleh seorang muslim, melainkan ia akan masuk surga, dan dua hal ini cukup mudah…” Beliau menyebut salah satunya, yaitu mengucap zikir “Subhanallah walhamdulillah wallahu akbar” sebanyak 10 kali.
“Yakni mengucap tasbih 10 kali, takbir 10 kali, dan tahmid 10 kali.” Sanad hadits ini shahih.

(KEDUA)
Membaca “Subhanallah, walhamdulillah, wallahu akbar.” Dibaca sebanyak 25 kali; dan ditambah bacaan tahlil (laa ilaaha illallah) 25 kali, sehingga menjadi 100 kali. Menjadi 100 kali.

Berdasarkan hadits yang diriwayatkan an-Nasa’i dari riwayat, Zaid bin Tsabit -radhiyallahu ‘anhu- bahwa seseorang dari kaum Anshar bermimpi dan dikatakan padanya dalam mimpi itu. “Bacalah dalam shalat kalian, ‘Subhanallah’ 25 kali, ‘Allahu akbar’ 25 kali, dan ‘Alhamdulillah’ 25 kali. Dan tambahlah dengan bacaan tahlil sebanyak 25 kali.”

Maka ia menceritakan mimpinya kepada Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, maka Nabi -shallahu ‘alaihi wa sallam- memerintahkan mereka untuk mengamalkan apa yang disebutkan lelaki kaum Anshar itu. Sanad hadits ini shahih.

(KETIGA)
Membaca “Subhanallah walhamdulillah wallahu akbar.” Dibaca sebanyak 33 kali, tanpa menambahnya menjadi 100 kali. Hal ini disebutkan dalam hadits riwayat Abu Hurairah -radhiyallahu ‘anhu- dalam Shahih al-Bukhari dan Muslim. Dalam hadits itu disebutkan perintah Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- pada mereka untuk bertasbih 33 kali, bertahmid 33 kali, dan bertakbir 33 kali. Dan tidak disebutkan penambahannya menjadi 100 kali.

(KEEMPAT)
Membaca “Subhanallah walhamdulillah wallahu akbar.” Dibaca sebanyak 33 kali, dan menyempurnakannya menjadi 100 dengan mengucapkan kalimat, “Allahu akbar.” Hal ini disebutkan dalam Shahih Muslim, dari riwayat Ka’ab bin ‘Ujrah. Hal ini disebutkan dalam Shahih Muslim dari riwayat Ka’ab bin ‘Ujrah. Disebutkan pula dalam hadits riwayat seorang kaum Anshar yang diriwayatkan an-Nasa’i. Dan yang kelima;

(KELIMA)
Membaca “Subhanallah walhamdulillah wallahu akbar.” Dibaca sebanyak 33 kali, dan menyempurnakannya menjadi 100 dengan mengucapkan kalimat, “laa ilaaha illallahu wahdahu laa syarika lahu, lahul mulku, walahul hamdu, wa huwa ‘ala kulli syai’in qodir.” Hal ini disebutkan dalam Shahih Muslim dari riwayat. Abu Hurairah -radhiyallahu ‘anhu-

Itulah lima cara pembacaannya yang diriwayatkan dari Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam-. Diriwayatkan pula cara keenam, yaitu dengan membaca zikir ini sebanyak 11 kali. Namun riwayat ini mengandung kesalahan periwayatan oleh Suhail bin Abu Shalih, dalam riwayat dari ayahnya, dari Abu Hurairah. Dan riwayat yang benar dalam hadits ini bukan menyebutkan 11 kali, namun yang disebutkan adalah 10 kali. Disyariatkan bagi seorang hamba untuk membaca zikir ini dengan salah satu cara tersebut. tidak dengan menggabungkannya

Baik itu dengan membacanya 10 kali, atau 25 kali, atau dengan jumlah-jumlah lainnya. Dan yang terbaik, membaca dengan cara-cara itu secara bergantian. Yaitu dengan mengamalkan cara ini dalam shalat ini, cara itu di shalat lain, dan cara lainnya di shalat lainnya. Atau dengan cara ini di hari ini, dan cara lain di hari lain, dan cara lain di hari lainnya. Ini lebih baik daripada menggabungkan sunnah-sunnah yang memiliki beragam cara. Dan ini pendapat yang dipilih Ibnu Taimiyah al-Hafid, dan Abu al-Faraj Ibnu Rajab dalam kitabnya al-Qawaid. Demikian. Dan disyariatkan ketika membaca tasbih ini, untuk menghitungnya dengan ‘aqdul ashabi’. Apa itu ‘aqdul ashabi’? Apa itu ‘aqdul ashabi’? Apa kalian tidak berzikir setelah shalat? Apa itu ‘aqdul ashabi’? Apa makna ‘al-‘Aqd’? Maknanya yaitu menggenggamkan jari ke telapak tangan. Itulah makna ‘al-‘Aqd’. Menggenggamkan jari ke telapak tangan, disebut dengan ‘al-‘Aqd’. Adapun meletakkan ujung jari ke telapak tangan, bukanlah ‘al-‘Aqd’. Sambil mengucap, “Subhanallah walhamdulillah wallahu akbar” (3x) Ini boleh dilakukan. Namun sunnahnya adalah dengan al-‘Aqd, yakni menggenggamkan jari-jari ke telapak tangan.Sambil mengucapkan, “Subhanallah walhamdulillah wallahu akbar” (3x) Inilah yang dinamakan dengan al-‘Aqd. Demikian.

================================================================================

أَحْسَنَ اللهُ إِلَيْكُمْ

التَّسْبِيحُ وَالتَّحْمِيدُ وَالتَّكْبِيرُ وَالتَّهْلِيلُ وَلَهُ خَمْسُ صِفَاتٍ

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَاللهُ أَكْبَرُ

يَقُولُهُ عَشْرَ مَرَّاتٍ

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ

يَقُولُه خَمْسًا وَعِشْرِينَ مَرَّةً

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَاللهُ أَكْبَرُ

يَقُولُهُ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ مَرَّةً بِلَا تَمَامٍ لِلْمِئَةِ

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَاللهُ أَكْبَرُ

يَقُولُهُ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ مَرَّةً

وَيَقُولُ تَمَامَ الْمِئَةِ اللهُ أَكْبَرُ

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَاللهُ أَكْبَرُ

يَقُولُهُ ثَلَاثًا وَثَلَاثِينَ مَرَّةً

وَيَقُولُ تَمَامَ الْمِئَةِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ

وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ

لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

هَذَا هُوَ النَّوْعُ الْخَامِسُ مِنَ الْأَذْكَارِ الَّتِي تُقَالُ

دُبُرَ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ الْمَفْرُوضَةِ

وَهُوَ التَّسْبِيحَاتُ وَالتَّحْمِيدَاتُ وَالتَّكْبِيرَاتُ وَالتَّهْلِيْلَاتُ

وَلَهَا خَمْسُ صِيَغٍ الأُولَى

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَاللهُ أَكْبَرُ

عَشَر مَرَّاتٍ لِمَا رَوَاهُ أَصْحَابُ السُّنَنِ

مِنْ حَدِيثِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا

أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ

خَلَّتَانِ لَا يُحْصِيْهِمَا

رَجُلٌ مُسْلِمٌ إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ

وَهُمَا يَسِيْرٌ

ثُمَّ ذَكَرَ

قَوْلَ سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَاللهُ أَكْبَرُ

عَشْرَ مَرَّاتٍ

بِأَنْ يُسَبِّحَ عَشْرًا وَيُكَبِّرَ عَشْرًا وَيَحْمَدَ عَشْرًا

وَإِسْنَادُهُ صَحِيحٌ

وَالثَّانِيَةُ سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَاللهُ أَكْبَرُ

خَمْسًا وَعِشْرِينَ مَعَ زِيَادَةِ

التَّهْلِيْلِ فَتَتِمُّ مِائَةً

فَتَتِمُّ مِائَةً

لِمَا رَوَاهُ النَّسَائِيُّ مِنْ حَدِيثِ

زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا مِنَ الْأَنْصَارِ

رَأَى رُؤْيَا وَفِيهَا

اِجْعَلُوا فِي صَلَاتِكُمْ

سُبْحَانَ اللهِ خَمْسًا وَعِشْرِيْنَ

وَاللهُ أَكْبَرُ خَمْسًا وَعِشْرِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلهِ خَمْسًا وَعِشْرِيْنَ

وَزِيْدُوا التَّكْبِيْرَ وَزِيْدُوا التَّهْلِيلَ خَمْسًا وَعِشْرِيْنَ

فَقَصَّهَا عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

فَأَمَرَهُمْ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

أَنْ يَفْعَلُوا كَمَا ذَكَرَ الْأَنْصَارِيُّ

وَإِسْنَادُهُ صَحِيحٌ

وَالثَّالِثَةُ سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَاللهُ أَكْبَرُ

ثَلَاثًا وَثَلَاثِيْنَ بِلَا تَمَامٍ لِلْمِئَةِ

وَجَاءَ هَذَا فِي حَدِيثِ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ

فِي الصَّحِيحَيْنِ

وَفِيهِ أَمْرُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَهُمْ

أَنْ يُسَبِّحُوا ثَلَاثًا وَثَلَاثِيْنَ وَيَحْمَدُوْا ثَلَاثًا وَثَلَاثِيْنَ وَيُكَبِّرُوْا ثَلَاثًا وَثَلَاثِيْنَ

وَلَمْ يَذْكُرْ تَمَامًا لِلْمِئَةِ

وَالرَّابِعَةُ سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَاللهُ أَكْبَرُ

ثَلَاثًا وَثَلَاثِيْنَ

وَيَقُولُ تَمَامَ الْمِئَةِ اللهُ أَكْبَرُ

وَثَبَتَ هَذَا فِي صَحِيحِ مُسْلِمٍ

مِنْ حَدِيثِ كَعْبِ ابْنِ عُجْرَةَ

وَثَبَت هَذَا فِي صَحِيحِ مُسْلِمٍ مِنْ حَدِيثِ كَعْبِ ابْنِ عُجْرَةَ

وَجَاءَ أَيْضًا فِي حَدِيثِ الْأَنْصَارِيِّ عِنْدَ النَّسَائِيّ

وَالْخَامِسَةُ

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَاللهُ أَكْبَرُ

ثَلَاثًا وَثَلَاثِيْنَ

وَيَقُولُ تَمَامَ الْمِئَةِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ

وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ

وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

جَاءَ هَذَا فِي صَحِيحِ مُسْلِمٍ مِنْ حَدِيثِ

أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ

هَذِهِ هِيَ الصِّيَغُ الْخَمْسُ

الثَابِتَةُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

وَرُوِيَتْ صِيْغَةٌ سَادِسَةٌ وَهِيَ

قَوْلُهُنَّ أَحَدَ عَشَرَ مَرَّةً

وَهِيَ رِوَايَةٌ خَطَأٌ أَخْطَأَ فِيهَا سُهَيْلُ بْنُ أَبِي صَالِحٍ

فِي رِوَايَةِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ

فَالْمَحْفُوْظُ فِي حَدِيثِهِ دُونَ ذِكْرِ الْأَحَدَ عَشَرَ

وَإِنَّمَا ذِكْرُ الْعَشْرِ

وَالْمَشْرُوْعُ أَنْ يَأْتِيَ الْعَبْدُ

بِوَاحِدٍ مِنْ هَذِهِ الصِّيَغِ

وَلَا يَجْمَعَ بَيْنَهَا

فَإِمَّا أَنْ يَقُولَ عَشْرًا وَإِمَّا أَنْ يَقُولَ خَمْسَةَ وَعِشْرِينَ أَوْ إِلَى آخِرِ هَذِهِ الْأَعْدَادِ

وَالْأَفْضَلُ أَنْ يُنَوِّعَ بَيْنَهَا

فَيَأْتِي بِهَذَا فِي الصَّلَاةِ وَهَذَا فِي الصَّلَاةِ وَهَذَا فِي الصَّلَاةِ

أَوْ يَأْتِي بِهَذَا فِي يَوْمٍ وَذَاكَ فِي يَوْمٍ وَالثَّالِثُ فِي يَوْمٍ

فَهَذَا أَحْسَنُ مَا يَكُونُ مِنَ الْجَمْعِ بَيْنَ السُّنَنِ الْمُتَنَوِّعَةِ

وَهُوَ اخْتِيَارُ ابْنِ تَيْمِيَّةَ الْحَفِيدِ

وَأَبِي الْفَرَجِ ابْنِ رَجَبٍ فِي قَوَاعِدِهِ نَعَمْ

الْمَشْرُوعُ إِذَا جَاءَ بِهَذِه التَّسْبِيحَاتِ

أَنْ يَعْقِدَ الْأَصَابِعَ مَعَهَا

وَعَقْدُ الْأَصَابِعِ هُوَ أَيْشْ ؟

مَا هُوَ عَقْدُ الْأَصَابِعِ ؟

مَا تَذْكُرُونَ اللهَ أَنْتُمْ بَعْدَ الصَّلَوَاتِ أَيْشْ عَقْدُ الْأَصَابِعِ ؟

أَيْشْ مَعْنَى الْعَقْدِ ؟

رَدُّهَا إِلَى بَاطِنِ الْكَفِّ

هَذَا الْعَقْدُ

رَدُّهَا إلَى بَاطِنِ الْكَفِّ. هَذَا يُسَمَّى عَقْدًا

فَأَمَّا وَضْعُ إِصْبَعٍ عَلَيْهَا هَذَا مَا يُسَمَّى عَقْدًا

يَقُولُ سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَاللهُ أَكْبَرُ سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَاللهُ أَكْبَرُ سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَاللهُ أَكْبَرُ

هَذَا جَائِزٌ

لَكِنَّ السُّنَّةَ الْعَقْدُ

يَعْنِي أَنْ تَضُمَّ الْإِصْبَعَ إِلَى بَاطِنِ الْكَفِّ

تَقُولُ سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَاللهُ أَكْبَرُ سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَاللهُ أَكْبَرُ سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَاللهُ أَكْبَرُ

هَذَا يَقَعُ بِهِ الْعَقْدُ

نَعَم

 


Artikel asli: https://nasehat.net/lima-cara-membaca-tasbih-tahmid-takbir-tahlil-setelah-shalat-fardhu-syaikh-shalih-al-ushoimi/